Komponen
Tambahan AC
Mobil.
Letak
komponen pada AC mobil sangat bergantung dari jenis mobilnya, namun
demikian perbedaan letak ini tidaklah mempengaruhi urutan dari komponen
tersebut, contoh gambar dibawah menunjukkan letak masing-masing komponen baik
utama maupun tambahan pada mobil jenis sedan maupun minibus yang memiliki ruang
mesin dibagian depan.
Peralatan
tambahan yang menunjang terlaksananya proses sistem pendinginan, dan juga
merupakan peralatan pokok yang harus ada meskipun tidak termasuk komponen
utama, adalah :
1. Pressure Switch
Presure switch ini berfungsi untuk
mengontrol tekanan yang terjadi pada sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus
refrigerant terlalu berlebihan, baik terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun terlalu
rendah (2,1 kg/cm2) maka secara otomatis akan menyetop switch sehingga
magnetic clutch menjadi off. Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan
menyebabkan terjadinya kerusakan pada berbagai komponen yang lain. Letak
pressure switch ada diantara receifer dan expansion valve.
Tipe Pressure switch ini ada dua macam yaitu :
a.
Tipe dual, yang meng
gunakan satu switch untuk dua keadaan yaitu terlalu tinggi atau terlalu
rendah
b.
Tipe single, dengan switch
terpisah.
2. Alat
Pencegah Pembekuan ( Anti Frosting Devices )
Untuk menghidari berkurangnya efek
pendinginan yang disebabkan pembekuan air yang ada di fin pada evaporator yang
terlalu dingin < 0°C, dapat dipasangkan peralatan ini yang terdiri
atas dua jenis, yaitu :
a. Tipe Thermistor
Dipasangkan pada fin evaporator, dan bekerja
berdasarkan sinyal thermistor yang mengontrol temperatur fin. Bila temperatur
fin menurun < 0°C, maka magnetic clutch akan mati dan kompresor akan
berhenti berputar.
b. Tipe EPR ( Evaporator Pressure Regulator )
Dipasangkan diantara eva porator dan kompresor,
(lihat gambar) Tipe ini mengatur jumlah refrigerant yang mengalir dari evapo
rator ke kompresor, dan menjaga agar tekanannya tidak kurang dari 1,9 kg/cm2,
sehingga akan menjaga temperatur fin eva porator tidak turun < 0°C.
3. Stabilizer
Putaran Mesin
Peralatan ini berfungsi untuk
menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi RPM mesin yang dipasangkan
pada arus primer ignition coil sehingga putaran idle mesin menjadi lebih baik
dan tidak mudah mati.
Prinsip
kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM mesin drop hingga mencapai
batas minimum, akan menghentikan magnetic clutch, sehingga kompresor berhenti
bekerja dan RPM mesin akan normal kembali.
4. Peralatan
Idle Up
Digunakan untuk meningkatkan RPM
mesin pada kondisi idle dan AC dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan
menjadi sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin
akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini
penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan bakarnya. Untuk jenis mobil
konvensional (menggunakan karburator) digunakan vacuum switching valve (VSV)
serta sebuah actuator untuk membuka throttle, sehingga putaran mesin akan
meningkat pada putaran idle dan AC dalam keadaan hidup.
Untuk mobil EFI, digunakan VSV yang
dilengkapi diapraghma yang menyebabkan udara akan melalui surge tank, dan ECU
akan menginjeksikan sejumlah tambahan bahan bakar sesuai dengan udara
bypass, sehingga idling mesin akan meningkat.
5. Sistem
Pelindung Tali Penggerak Kompressor
Alat ini digunakan untuk melindungi
tali penggerak kompresor, yaitu pada saat kompresor mengalami kemacetan. Bila
hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara otomatis
dan indikator lampu AC akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan yang
terjadi pada sistem pendingin.
6. Sistem
Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi)
AC tipe airmix, dengan kompresor
berputar pada beban penuh yang temperaturnya mencapai batas limit hingga
terjadi pembekuan pada fin evaporator (3°C), hal ini akan banyak menyerap
tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi
akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan off pada 10°C temperatur
fin bukan 3°C seperti pada keadaan normal.
7. Magnetic
valve
Terletak antara receifer dan
expansion valve dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual. Pengontrol
temperatur ini bekerja dengan cara membuka dan menutup magnetic valve yang
secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus pendingin.
Terima kasih telah mengunjungi situslengkapotomotif.blogspot.com
Semoga bermanfaat.
Salam kami. Khalid M. & Zahra